Senin, 12 November 2012

NARKOBA



BAHAYA NARKOBA

BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf menekankan pentingnya sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba sejak dini, yakni di usia pelajar SD dan SMP. Ketua Umum Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jabar ini mengaku, pernah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar untuk membuat buku penyuluhan bahaya narkoba untuk anak SD dan SMP.
Namun, lanjut Dede, upaya pembuatan buku sosialisasi tersebut belum bisa terealisasi oleh Disdik Jabar. Padahal anggaran Disdik jauh lebih besar dibandingkan BNP Jabar yang pada tahun akhir masa tugasnya ini hanya Rp7 miliar.
“Dari dulu saya minta untuk ada buku penyuluhan tentang narkoba khusus SD dan SMP karena di situlah titik awal pengenalan narkoba. Namun kita tidak dapat kerja sama dengan Disdik akhirnya saya kerja sama dengan Pramuka dan Karang Taruna dan sebagainya, malah jalan,” tutur Dede, usai halal bihalal BNP Jabar dan stakeholder di Pusdai Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa (11/9/2012).
Dede menyebutkan, anggaran Disdik Jabar saat ini mencapai Rp6 triliun. Sedangkan untuk membuat buku sosialisasi tentu hanya membutuhkan biaya kecil dari anggaran sebesar itu. “Kalau dengan anggaran Dinas Pendidikan Rp6 triliun engga ada apa-apanya itu (membuat buku),” tukasnya.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, anak-anak usia SD dan SMP itu sudah banyak yang menggunakan obat-obatan jenis dekstro dan leksotan dengan kadar yang tinggi. “Penggunaannya bahkan sudah mencapai kadar yang terlalu berbahaya,” ujarnya.
Dia berharap ke depan Disdik Jabar dengan anggaranya yang besar itu bisa membuat sosialisasi mengenai pencegahan narkoba dari kalangan terdini, yaitu anak SD dan SMP.
Kunci lain dalam pemberantasan narkoba, kata dia, adalah sosialisasi terhadap masyarakat. Pasalnya, penegakan hukum sekuat apapun si pengedar atau si penyalahguna narkoba tetap bisa terjadi tanpa kesadaran masyarakat. “Namun kalau kita punya punya pendekatan-pendekatan kepada komunitas dan sebagainya, pencegahan itu kan datangnya dari masyarakat, jadi bukan penegakan hukum tapi dari masyarakat itu sendiri,” paparnya.
Menurutnya, sosialisasi sangat penting dalam pencegahan narkoba. Disinggung soal berakhirnya masa tugas BNP tahun ini, pihaknya meminta Bangsos Jabar, Dinkes Jabar, Disdik Jabar bisa menjalankan tugas yang dijalankan BNP Jabar. Kata dia, BNP merupakan lembaga yang bisa ditiru oleh organisasi perangkat daerah (OPD), khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat.
SEMESTER 1 KELAS V1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar